TIM PKRS
RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING
Aspek Klinis ISK
Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri yang mengenai saluran kemih. Sebaian besar kasus ISK disebabkan oleh bakteri Eschercia coli atau E coli yang umumnya hidup dalam saluran pencernaan. ISK sering terjadi pada perempuan dibandingkan lelaki, dengan separuh perempuan mengalami setidaknya satu kali infeksi selama hidupnya. Faktor resiko diantaranya anatomi perempuan, hubungan seksual dan riwayat keluarga.
Tanda dan Gejala
1. Pada orang dewasa gejala yang paling sering ditemukan adalah rasa terbakar ketika buang air kecil, nyeri di atas tulang kemaluan atau punggung bawah, nyeri panggul, demam, atau mual dan muntah.
2. Pada anak, gejala infeksi saluran kemih (ISK) mungkin hanya demam. Karena gejala yang kurang jelas, ketika perempuan berusia kurang dari dua tahun atau laki-laki di kurang dari satu tahun yang belum disunat mengalami demam, sebagian besar dokter menyarankan agar dilakukan kultur urin. Bayi mungkin sulit makan, muntah, lebih banyak tidur, atau tampak kuning. Pada anak yang lebih besar, dapat timbul gejala baru inkontinensia (hilangnya kontrol kandung kemih).
3. Pada orang lanjut usia seringkali tidak tampak karena gejalanya mungkin tersamarkan dan hanya tampak sebagai inkontinensia, perubahan keadaan mental, atau kelelahan.
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes urin dan darah
2. CT Scan atau Rontgen
3. Sistoscopi, merupakan prosedur untuk melihat langsung bagian dalam ureta dan kandung kemih menggunakan kamera kecil
4. USG
Pengobatan
Penyembuhan ISK dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan antibiotic yang diresepkan oleh dokter. Selain antibiotic, obat pereda nyeri seperti paracetamol juga mungkin diperlukan untuk meredakan demam atau rasa sakit yang ada. ISK yang tergolong ringan biasanya dapat sembuh setelah beberapa hari dilakukan pengobatan, namun jika tergolong parah penderita akan membutuhkan rawat inap beberapa hari di rumah sakit.
Pencegahan
- Jangan tahan keinginan untuk kencing karena bakteri dapat berkembang dengan cepat.
- Selesai BAK atau BAB bersihkan menggunakan tissue.
- Minum banyak air karena dengan air maka sering kencing dan bakteri akan terbuang dan sulit berkembang.
- Segera BAK dan bersihkan organ intim setelah berhubungan intim.
- Hindari alat kontrasepsi diagfragma atau kondom berlapis spermisida.
- Gunakan pakain dalam yang terbuat dari katun. Hindari pemakaian pakain dalam berbahan nilon dan pakain yang ketat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar